eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Indonesia Sambut Wisatawan Lasik Mancanegara Lewat Program Kesehatan

Indonesia Sambut Wisatawan Lasik Mancanegara Lewat Program Kesehatan - Indonesia kini melangkah ke babak baru sebagai destinasi layanan kesehatan kelas dunia. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia baru saja meluncurkan Program Pariwisata Kesehatan Indonesia—langkah strategis untuk mengoptimalkan sektor wisata kesehatan yang sedang berkembang pesat. 

Dalam inisiatif ini, SILC Lasik Center ditunjuk sebagai mitra resmi untuk layanan kesehatan mata, khususnya prosedur LASIK, menandai kemajuan signifikan dalam industri kesehatan mata Tanah Air.

Indonesia Sambut Wisatawan Lasik Mancanegara Lewat Program Kesehatan


“Penunjukan ini merupakan kehormatan bagi SILC Lasik Center dan bukti nyata dari dedikasi kami dalam memberikan layanan LASIK yang aman, efektif, dan terjangkau. Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor wisata medis, dan kami berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam merealisasikan visi tersebut,” kata Dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, pendiri SILC Lasik Center.

Masuk Peta Wisata Medis Asia

Diperkirakan mencapai nilai USD 93,9 miliar pada tahun 2030, wisata medis kini menjelma menjadi salah satu sektor pariwisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Berkat tingkat pengeluaran yang dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibanding wisatawan konvensional, para wisatawan medis tidak hanya menghabiskan biaya untuk perawatan, tetapi juga mengunjungi destinasi wisata tambahan, memilih akomodasi premium, serta menggunakan layanan pendamping atau penerjemah selama perawatan.

Baca juga:Review Kayangan Resto dan Cafe Colomadu, Ada Menu Wedangan Loh

Efek berganda dari aktivitas ini menjadikan wisata medis sebuah peluang strategis yang memberikan dampak luas. Tidak hanya menguntungkan fasilitas layanan kesehatan, tetapi juga mendongkrak sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, industri kreatif, dan jasa pendukung lainnya. Dengan pendekatan terintegrasi dan peningkatan kualitas layanan medis nasional, Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih peran lebih signifikan di peta wisata kesehatan Asia.

Meski negara-negara seperti Thailand, India, Malaysia, dan Korea Selatan sudah mendominasi pasar wisata medis Asia, menurut Dr. Sophia, Indonesia juga memiliki prospek cerah—terutama di bidang layanan kesehatan mata. Pemanfaatan potensi ini diharapkan dapat mengubah wajah industri wisata medis di Tanah Air dan membawa manfaat ekonomi yang lebih luas.

“Perawatan populer di Asia kini tidak hanya sebatas operasi jantung atau kosmetik, tapi juga mencakup perawatan penglihatan seperti LASIK. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain penting dalam segmen ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan negara-negara seperti Malaysia menunjukkan bahwa layanan kesehatan, seperti rumah sakit maupun klinik, menjadi faktor utama dalam keputusan wisatawan medis, diikuti oleh kualitas sumber daya manusia dan teknis perawatan.

Indonesia Sambut Wisatawan Lasik Mancanegara Lewat Program Kesehatan


“Ini menjadi sinyal penting bahwa layanan kesehatan di Indonesia perlu terus meningkatkan aksesibilitas, kenyamanan, dan standar internasional dalam layanan mereka. Di SILC Lasik Center, kami memandang hal ini sebagai peluang strategi untuk menghadirkan layanan kesehatan mata berkelas dunia, serta mendorong standar dalam wisata medis nasional baru. Kami percaya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan unggulan di kawasan ini,” ujarnya.

Kepercayaan Pasien Internasional

Selain kualitas layanan dan reputasi fasilitas kesehatan, faktor biaya masih menjadi pertimbangan utama dalam keputusan wisatawan medis. Menurut laporan dari Medical Tourism Association , meskipun aspek kualitas dan kepercayaan mendominasi keputusan pasien, 28,8% responden menyatakan bahwa biaya juga mempengaruhi pilihan mereka. Lebih lanjut, 34,6% pasien menyatakan khawatir terhadap biaya tersembunyi, sementara 26,9% lainnya mengaku takut terhadap risiko penipuan dalam sistem pembayaran internasional.

Temuan ini menyoroti pentingnya keterbukaan dan kejelasan harga dalam menarik wisatawan medis mancanegara. Harga yang transparan, komprehensif, dan kompetitif merupakan kunci untuk mengubah ketertarikan menjadi keputusan perjalanan medis.

Dalam konteks ini, SILC Lasik Center menempatkan transparansi biaya dan kejelasan proses sebagai bagian penting dari pengalaman pasien. Seluruh biaya tindakan diinformasikan sejak awal, dengan pendampingan penuh selama proses konsultasi hingga pemulihan, menjadikan pengalaman pasien—baik lokal maupun internasional—terasa aman, jelas, dan profesional.

SILC Lasik Center juga telah melakukan tindakan untuk para pasien dari berbagai negara, seperti Rusia, Australia hingga Prancis. Julien Pham, pasien asal Prancis mengungkapkan, "Saya sudah menderita rabun jauh selama sekitar 20 tahun. Mata saya tidak lagi dapat mentoleransi lensa kontak, jadi saya memilih SILC Lasik Center Jakarta untuk operasi lasik. Semuanya berjalan lancar." 

"Mata saya tadi agak kabur, tetapi setelah operasi, semuanya jelas. Meski sempat khawatir, rasanya berbeda ketika Anda memiliki seorang dokter profesional yang dapat menjelaskan semuanya," ujar Julien di kanal Youtube SILC Lasik Center .

Anda mungkin suka:Review Menginap di Hotel Horison Nindya Semarang
0

Posting Komentar