eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Krisis Pangan dan Pola Makan Buruk Mengintai Anak Muda​

Krisis Pangan dan Pola Makan Buruk Mengintai Anak Muda​ - Konsorsium Panen Raya Nusantara (PARARA) bersama lebih dari 50 lembaga di seluruh Indonesia menginisiasi program PARARA International Youth Month 2024 dengan tema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”. Program ini bertujuan menyoroti isu penting ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda di tengah ancaman krisis pangan global.

“Perubahan iklim dan konflik global telah memicu krisis pangan. Di sisi lain, pola konsumsi makanan yang tidak sehat (banyak campuran kimia buatan - pewarna, pengawet, penyedap, dan pemanis) di kalangan remaja Indonesia menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa,” kata Arifin Saleh, Direktur Utama PT PARARA Bumi Nusantara.

Krisis Pangan dan Pola Makan Buruk Mengintai Anak Muda​


Studi menunjukkan bahwa konsumsi protein, buah, dan sayuran di kalangan remaja Indonesia masih rendah, sementara konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan garam justru berlebihan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

baca juga:Nyobain Ayam Goreng ACK Fried Chicken Karanglangko Bali, Enak Nggak?

Program Intensif Satu Bulan yang Fokus pada Pangan Lokal dan Pengetahuan Tradisional

Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekaligus menekankan pentingnya transformasi dalam sistem pangan di Indonesia, PARARA bersama lebih 50 lembaga mitra, menyelenggarakan program intensif selama satu bulan dengan tema: Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan. Acara yang menjadi perpanjangan dari perayaan Hari Pemuda Internasional di bulan Agustus ini tentunya akan melibatkan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia dengan rangkaian acara meliputi:

  • Kampus Tur - kegiatan kunjungan ke kampus dan sekolah menengah atas ternama - seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Mercu Buana, dan SMA 3 Jakarta.
  • Serangkaian webinar yang melibatkan pemuda dari seluruh pulau di Indonesia untuk
  • membahas isu-isu terkait pangan sehat dan ketahanan pangan.
  • Diskusi interaktif dengan narasumber ahli mengenai pentingnya pangan sehat dan peran pemuda dalam transformasi sistem pangan.

Kesempatan inj menjadi wadah bagi PARARA untuk mewujudkan misi ‘berbagi dan belajar antargenerasi' yang dikembangkan dari tema PBB “Jalur Digital untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Pada peluncuran kegiatan ini, PARARA berusaha memperkenalkan kepada para pemuda di seluruh kepulauan Indonesia tentang masalah kesehatan yang menghantui generasi muda, pentingnya hidup sehat untuk keluarga dan bangsa, serta peran pemuda dalam transformasi system pangan se-nusantara Indonesia. 

Krisis Pangan dan Pola Makan Buruk Mengintai Anak Muda​


Acara yang dimulai pada Rabu, 28 Agustus 2024 ini dibuka dengan dua sesi talkshow dan ramah tamah menu makanan sehat bersama Aziz Amri (Master Chef Season 7), MS. Fauzan D. (founder Rumah Koro), Arsya Aafiati Kunthi (Health Heroes), Andi Reski Aprianti (Meatless Monday Indonesia).

Melalui rangkaian program tersebut, PARARA mendorong pemuda Indonesia untuk lebih peduli terhadap pangan lokal dan pengetahuan tradisional dalam pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Fauzan, salah satu pemuda yang terlibat dalam program ini, menekankan pentingnya kemandirian pangan berbasis pangan lokal. 

“Bila generasi muda, pemerintah, dan pemimpin bangsa tidak sadar dan serius menangani ketahanan pangan bangsa, maka ke depan generasi muda kita tidak akan bertahan dalam bersaing dengan rekan rekan mereka dari negara lain,” tegas Fauzan, yang juga merupakan founder Rumah Koro yang mempromosikan kacang koro.

Perjalanan untuk menemukan kembali pentingnya sistem pengetahuan tradisional dalam pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi tujuan yang ingin dicapai PARARA melalui pendampingan intensif selama satu bulan di kegiatan PARARA International Youth Month 2024. 

Diharapkan melalui kesempatan ini pemuda Indonesia dapat memahami dan membangun potensi aset lokal, pengetahuan lokal, sejarah lokal, budaya lokal, dan keunggulan geografis lokal untuk mengembangkan ketahanan pangan yang merata.

Dengan melibatkan berbagai pihak, PARARA optimis bahwa program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan Indonesia yang memiliki generasi muda yang sehat dan berdaya saing.

Anda mungkin suka:Murame Japanese Food, Murah dan Wajib Dicoba di Bekasi
0

Posting Komentar