Pengalaman Operasi FAM (Fibroadenoma Mammae) dengan BPJS di Rumah Sakit Indriati Boyolali - Halo semua, apa kabar? Semoga dalam keadaan baik ya Aamiin 😇. Kali ini aku mau share pengalaman aku menginap di rumah sakit. Hahaa, kaget ya. Biasanya share menginap di hotel, loh malah menginap di rumah sakit. Sebelum itu, aku akan jelaskan kenapa aku menginap di rumah sakit. Jadi ceritanya tuh, aku ada benjolan di payudara sebelah kiri.
Sudah sejak 2 tahun benjolan tersebut ada disitu. Awalnya sih kecil, tapi lama -lama kok membesar. Kalau diraba ada rasa gak nyaman dan bisa digerakkan. Ukurannya sih sebesar telur puyuh gitu. Benjolan tersebut akan terasa sangat tidak nyaman dan membesar ketika sedang haid. Tapi ketika sudah selesai haidnya, benjolan tersebut kembali seperti semula ukurannya dan tidak terasa sakit.
Apa Itu FAM?
Setelah aku searching di google dan bertanya pada teman. Dapat disimpulkan secara sederhana kalau benjolan yang ada di payudara ku ini adalah FAM (Fibroadenoma atau fibroadenoma mammae). FAM adalah jenis tumor jinak yang terbentuk di payudara. Fibroadenoma ditandai dengan benjolan kecil di salah satu atau kedua payudara, yang teraba padat dan mudah digerakkan.
Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak payudara yang paling sering dialami oleh wanita usia 15–35 tahun. Tumor ini berukuran kecil dengan tekstur yang padat dan mudah digerakkan (Source by Alodokter). Bagi sebagian orang, benjolan ini akan menghilang dengan sendirinya. Ada pula yang harus diambil dengan cara operasi. Tapi ada juga nih, yang bisa hilang dengan cara mengkonsumsi obat-obatan.
Baca juga:Aneka Herbal yang Aku Konsumsi untuk Pemulihan Pasca GERD
Sebab Terkena FAM
Aku sadar ada benjolan di payudara tuh sekitar tahun 2020. Saat itu aku kaget, kok ada benjolan? Aku kenapa? Sakit apa? Apa karena salah makan atau gimana? Setelah aku ingat-ingat, ternyata benjolan ini ada setelah aku minum pil KB. Jadi awalnya tuh, tahun 2019 (kalau gak salah ingat) aku datang ke dokter kandungan.
Karena saat itu aku merasa haid ku tidak teratur dan juga ingin program hamil. Lalu disarankan oleh dokter kandungan tersebut untuk memperbaiki siklus haid dengan minum pil KB. Setelah aku minum pil KB tersebut, malah jadi tidak haid selama 2 bulan. Kirain hamil, ternyata engga 🥲.
Selain tidak haid, wajahku juga jadi banyak jerawat bermunculan. Akhirnya aku stop minum pil KB tersebut dan beberapa bulan kemudian hadirlah si benjolan FAM itu di payudara sebelah kiri. Bagi sebagian wanita, FAM ini ada karena sering makan makanan yang tidak sehat seperti mie instan, bakso, olahan ayam dan lain sebagainya. Akupun juga suka makan makanan tersebut, tapi benjolan ini hadir setelah aku minum pil KB. Kalau memang karena makanan, harusnya sejak dulu sebelum menikah benjolan ini sudah ada di payudara ku.
Tahun 2021 aku ingin periksa ke dokter bedah. Tapi saat itu sedang ramai Covid-19, dan aku tidak berani masuk rumah sakit. Karena hampir semua rumah sakit ada pasien covid. Nah, ditahun 2022 ini aku memberanikan diri untuk periksa ke dokter.
Memilih Rumah Sakit Indriati Boyolali
Setelah mencari banyak informasi dari berbagai sumber, akhirnya aku berani untuk periksa kedokter. Awalnya aku tanya-tanya dulu lewat DM Instagram beberapa rumah sakit di Boyolali. Sayangnya, mereka tidak merespon 🥲. Alhasil, aku jadi kesulitan untuk mendapatkan informasi.
Menurut orang-orang yang pernah mengalami FAM ini, mereka diharuskan untuk USG Mammae. USG mammae atau USG payudara adalah salah satu jenis USG yang memeriksa kondisi payudara dan mendeteksi gangguan dan berbagai bentuk kelainan pada payudara, seperti kista dan tumor.
USG mammae bekerja menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi atau ultrasonik. Takut harganya mahal, maka dari itu aku butuh informasi dari tiap rumah sakit. Kali aja ada yang murah hehe 😁. Syukurnya ada salah satu rumah sakit yang membalas DM ku yaitu Rumah Sakit Indriati Boyolali.
Customer Service nya ramah dan selalu menjawab pertanyaanku. Pada akhirnya aku disarankan untuk konsul terlebih dahulu dengan dokter spesialis bedah. Tapi sebelumnya aku tanya-tanya dulu nih, tarif pendaftaran berapa, konsul dokter berapa dan USG Mammae berapa. Semuanya dijawab dengan sangat ramah dan rinci.
Aku gak pakai BPJS saat itu karena males aja, ribet harus minta surat rujukan dulu ke faskes 1. Karena sudah dipastikan faskes 1 tidak langsung kasih surat rujukan, melainkan harus berobat dan minum obat terlebih dahulu. So, aku memutuskan untuk bayar pribadi saja. Setelah mendaftar di pendafataran, akhirnya aku bertemu dengan dokter bedah. Oh ya, dokter bedah di rumah sakit Indriati Boyolali ini namanya dr. Patric.
Baca juga:Pengalaman Pertama Treatment di Ella Skincare, Pakai Plasma Darah?
Dokternya ramah dan penjelasannya cukup jelas dan mudah dimengerti. Payudaraku diperiksa dan dipegang benjolannya. Agak risih sih ya, karena baru kali ini buka baju didepan orang lain selain suami sendri 😁. Tapi ya mau gimana lagi, emang begitu prosesnya. Setelah itu dokter menyimpulkan kalau benjolanku ini adalah FAM yang mana harus segera dioperasi.
Lalu aku bilang,"Apa gak bisa dengan obat?".
Dokter Patric menjawab,"Lebih baik operasi saja, karena biar cepat dan tepat sasaran".
Setelah aku setuju untuk dioperasi, aku disarankan untuk USG Mammae terlebih dahulu. Guna mengetahui lebih pasti apakah memang benjolan FAM atau benjolan lain. Selain itu juga, untuk mengetahui letak dan posisi yang akurat. Agar ketika operasi nanti tidak salah bedah 😁.
USG Mammae
Pada hari yang sama, aku langsung mendaftar untuk USG Mammae. USG ini dilakukan di ruang radiologi. Oh ya, biaya USG Mammae disini tarifnya 527 ribu. Mayan mahal ya 🥲, tapi kalau dibandingin sama rumah sakit lain sih murah. Untuk biaya pendaftaran 15ribu dan biaya konsul dokter spesialis 85ribu.
Sebelumnya aku diminta untuk ganti baju yang sudah disiapkan. Setelah itu berbaring dan dokter USG mulai memeriksa payudaraku dengan sangat teliti dan pelan. Kita bisa melihat gambar payudara di layar USG. Dalam hati berucap, semoga setelah ini yang diperiksa adalah rahim yang dede bayinya Aamiin 😇.
Hasilnya bisa diambil dikeesokan harinya dan dibacakan oleh dokter bedah. Setelah dapat hasil USG nya, dokter Patric membacakan hasilnya dan ternyata memang FAM dengan ukuran hampir 3cm. Dan ternyata nih, payudara sebelah kananku juga ada benjolan. Tapi ukurannya sangat kecil dan tidak perlu di operasi.
Setelah obrolan panjang, akhirnya aku dan suami memutuskan untuk operasi pada tanggal 11 Agustus 2022. Pengennya sih bulan depan, tapi dokternya mau cuti beberapa hari. Kalau bulan depan itu berarti harus USG Mammae ulang. Karena takut letak bejolan tersebut berubah tempat dan hasil USG sebelumnya jadi tidak akurat lagi.
Kemudian aku dikasih surat rekomendasi ke faskes 1 untuk operasi. Karena aku memilih pakai BPJS saja. Mahal cui kalau mandiri 😭. Setelah itu datang ke faskes 1 dan langsung dapat surat rujukan deh. Kalau belum dapat surat rekomendasi dari dokter, pasti udah ribet suruh berobat segala macem dulu di faskes 1 🥱.
Hari Operasi Tiba
Sebelum operasi, aku disarankan untuk berpuasa dari jam 6 pagi sampai jam 12. Karena operasi akan dilakukan jam 12 siang. Aku datang jam 7 pagi untuk melakukan pendaftaran dan tes darah. Berkas yang harus aku tanda tanganin tuh banyak gaes 😭 sampe pegel tanganku. Berkas yang dibutuhkan simpel kok. Bawa foto copy KTP, kartu BPJS dan surat rujukan.
Setelah selesai dengan berkas, suamiku mengusulkan untuk naik kelas saja. Agar kamar yang dipilih nyama. Sekadar info aja nih ya, BPJS ku kelas 2 dan pengen upgrade kamar ke kelas 1.Kelas 2 di rumah sakit Indriati ini, satu kamar ada 3 pasien. Sedangkan untuk kelas 1 untuk 2 pasien. Kalau VIP jelas untuk satu orang saja ya.
Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk upgarde kamar ke kelas 1. Dengan menyetujui upgarde kamar, itu berarti seluruh biaya akan mengikuti jenjang kelas. Mulai dari biaya operasi, perawatan, obat dan fasilitas lain mengikuti biaya untuk kelas 1.
Daripada 1 kamar isi 3 pasien, mending naik kelas aja deh. Biar nyaman dan tenang. Alhamdulillah nya nih ya, kelas 1 sedang penuh. Alhasil aku ditempatkan di VIP dong 😍. Mungkin ini adalah kado untukku yang sedang berulang tahun 😁. Ngenes banget kan, merayakan ulang tahun dengan cara operasi di rumah sakit 😁. Tapi ya, disyukuri ajalah.
Sebelum masuk kamar, aku diambil darahnya terlebih dahulu untuk cek darah di laboratorium. Setelah itu otw kamar gaes, menunggu jam 12 siang untuk operasi. Sebelum operasi, dikamar aku sudah diinfus terlebih dahulu tapi masih belum boleh makan atau minum ya.
Kamar VIP di rumah sakit Indriati ini bagus dan fasilitasnya lengkap. Ada TV, AC, kulkas, lemari baju, dispenser (panas dan dingin), toilet, sofa dan tempat tidur untuk yang menunggu pasien. Pasien nyaman dan suami juga nyaman karena bisa tidur dengan nyaman pula. Kamar selalu bersih karena ada petugas kebersihan yang siap membersihkan kamar.
Jam 12 tiba, saatnya perawat mengantarkan ku untuk ke ruang operasi. Dilepas semua bajuku kecuali celana dalam. Dan gantu dengan baju khusus operasi. Gila sih, jantung udah kenceng banget degupnya. Rasa takut yang menggila banget pokoknya. Lalu masuk ke ruang operasi yang banyak alat alat monitor gitu. Ruangannya kayak freezer kulkas, dingin banget coi. Aku disuruh untuk hirup masker oksigen gitu. Sampai akhirnya aku terlelap dan gak tau apa-apa.
Baca juga:Mencoba Treatment Korean Grow Factor di Angel Aesthetic Clinic Jogja
Surprise Dari Rumah Sakit Indriati Boyolali
Setelah sadar, aku langsung dibawa ke kamar lagi dan ganti baju. Aku gak dikasih lihat benjolannya karena langsung masuk ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah beberapa jam, ada seorang kepala perawat dan bagian marketing dari rumah sakit Indriati ini datang menjenguk. Surprise banget sih, karena mereka datang untuk melihat kondisiku dan ngucapin selamat ulang tahun 😍.
Seneng dan terharu sih, kok bisa sih rumah sakit care banget sama pasien. Gak sampai disitu, mereka juga ngasih aku kado loh 😍. Baik banget sih rumah sakit Indriati ini, gak salah pilih rumah sakit pokoknya 👍.
Aku menginap di rumah sakit Indriati Boyolali cuma semalam. Masuk hari kamis pagi, jumat siang sudah boleh pulang. Dapat makan 3x dan snack 1 kali. Setelah dapat izin pulang dari dokter, suami mengurus administrasi terlebih dahulu.
Awalnya kami mengira mahal, tapi ternyata engga juga ah. Kami hanya bayar 800k aja. Murah sih dengan fasilitas sebaik dan sebagus itu. Kenapa pakai BPJS masih bayar? Karena aku naik kelas dan seluruh biaya perawatan mengikuti haga kelas kamarnya.
Sebelum pulang, aku dikasih obat pereda nyeri dan antibiotik yang harus dihabiskan. Dan datang kontrol minggu depan. Sebelum itu, aku harus ambil hasil benjolan yang diambil saat operasi di laboratorium. Dan alhamdulillah hasilnya bukan kanker ganas atau sejenisnya, melainkan hanya tumor jinak.
Lalu dibuka perbanku, dan ternyata langsung kering dong. Kok bisa ya secepat itu keringnya. Mantep bener ini dokter 🥰. Orang lain harus berminggu-minggu nunggu jahitan kering, lah aku belum ada seminggu sudah kering dan bisa dipakai mandi.
Untuk saat ini sih, terkadang masih suka nyeri. Tapi gak banget kok, masih bisa ditahan. Sudah bisa kena air dan pakai bra lagi 👍. So, untuk kalian para cewe-cewe yang merasa ada benjolan di payudaranya. Buruan deh cek ke dokter, biar jelas dan cepat ditangani. Jangan nunggu kelamaan, karena kata dokter kalau semakin lama dibiarkan takutnya menjadi masalah besar. Pokoknya jangan takut untuk periksa ke dokter.
Oke sekian dulu pengalaman ku operasi FAM, semoga bermanfaat untuk kalian semua.
Dadaah
Anda mungkin suka:Pengalaman Pertama Dirawat di Rumah Sakit Karena Gerd dengan BPJS
5 komentar