Museum Sonobudoyo
Kalau sedang mengunjungi Kraton Yogyakarta, sempatkan diri kamu untuk berbelok ke Museum Sonobudoyo yang terletak di dekat alun-alun utara. Didirikan pada tahun 1935 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono, Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Unit pertama terletak di dekat alun-alun utara, tepatnya di Jalan Trikora No. 6.Sementara itu, unit kedua berlokasi di Ndalem Condrokiranan Wijilan Yogyakarta. Kabarnya, Museum Sonobudoyo merupakan salah satu museum terlengkap di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta. Museum ini juga menjadi rumah dari sekitar 1200 koleksi keris yang berasal dari seluruh nusantara.
Baca juga:Menikmati Malioboro & Benteng Vredeburg di Malam Hari
Source: commons.wikimedia.org
Kawasan Wijilan
Sudah lelah berbelanja di Malioboro? Kini saatnya memanjakan lidah kamu dengan aneka gudeg khas Yogyakarta di kawasan Wijilan. Sebetulnya kamu bisa dengan mudah menemukan gudeg di setiap sudut kota Yogyakarta, tapi memang kawasan Wijilan-lah yang paling populer di kalangan wisatawan untuk berburu gudeg.Menemukan Jalan Wijilan sama sekali tidak sulit, kok. Berada tak jauh dari Keraton Yogyakarta, kamu bisa menjangkaunya hanya dengan berjalan kaki. Salah satu ciri khas dari Jalan Wijilan adalah sebuah lorong berbentuk gerbang putih yang akan “menyambut” kamu. Lorong ini dikenal dengan nama Plengkung Gading, yang ternyata merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno.
Taman Sari Keraton Yogyakarta
Taman Sari terletak di sebelah selatan Kraton Yogyakarta, tepatnya berjarak sekitar 1,2 km. Kalau tidak mau capek berjalan kaki, kamu bisa menggunakan jasa becak dengan jarak tempuh kira-kira 15 menit. Masih merupakan bagian dari Kraton Yogyakarta, Taman Sari merupakan sebuah istana air dengan arsitektur kuno menawan khas Belanda.Di sini, ada tiga kolam pemandian serta lorong-lorong dan masjid bawah tanah. Karena tempatnya sangat fotogenic, Taman Sari sering dijadikan salah satu destinasi wajib di Yogyakarta. Maka dari itu, jangan heran kalau kamu menemukan banyak penginapan hotel murah yang berada di dekat Taman Sari dan Kraton Yogyakarta.
Baca juga:Pantai Siung, Keindahan Karang dan Pasir Putih
Angkringan Lik Man
Traveling ke Yogyakarta belum sah rasanya kalau belum makan di angkringan. Di daerah Malioboro memang tersedia banyak sekali angkringan, tetapi salah satu yang paling populer dan menjadi favorit banyak orang adalah Angkringan Lik Man yang berada di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.Ciri khas dari angkringan ini adalah menu Kopi Joss, yang kabarnya pernah diteliti oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan digadang-gadang sebagai kopi yang sehat. Agak berbeda dari kopi kebanyakan, Kopi Joss ini setelah diseduh menggunakan air panas, akan dimasukkan arang panas yang langsung diangkat dari tungku. Penasaran dengan rasanya, kan? Untuk menikmati Kopi Joss, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 3.000.
Monumen Tugu Yogyakarta
Kalau Jakarta punya Monas dan Surabaya punya Tugu Pahlawan, maka Yogyakarta punya Monumen Tugu Yogyakarta. Berlokasi di perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan AM. Sangaji, dan Jalan Pangeran Diponegoro, Monumen Tugu Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 silam.Tapi, bagi para mahasiswa perantauan, mereka biasanya punya tradisi memeluk atau mencium Monumen Tugu Yogyakarta sebagai ungkapan rasa sayang terhadap kota ini, sekaligus berjanji kalau mereka akan kembali lagi. Karena begitu ikonik, kawasan di monumen tugu ini hampir selalu ramai. Bahkan ada banyak hotel murah yang dibangun di sini untuk mengakomodasi wisatawan.
Agar bisa mengunjungi kelima tempat menarik tersebut, paling enak kalau kamu menginap di kawasan Malioboro saja. Sekarang sudah banyak kok hotel murah dengan fasilitas oke yang ramah kantong. Jadi, kamu masih bisa puas menjelajah seluruh kawasan Malioboro tanpa perlu khawatir kehabisan uang saku. Selamat jalan-jalan!
Anda mungkin suka:Menikmati Keindahan Pantai Watu Lumbung yang Eksotis
Posting Komentar