Nasi campur adalah menu favorit saya setiap Pahing. Pahing adalah salah satu hari pasaran Jawa yang terdiri dari Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kenapa setiap Pahing? Karena yang jualan nasi campur ini cuma buka setiap Pahing saja di pasar Sunggingan Boyolali.
Jangan bayangkan nasi campur yang saya maksud ini adalah nasi dengan lauk pauk yang lengkap dan bermacam-macam karena nasi campur di sini adalah nasi yang dicampur dengan masakan yang mirip dengan tongseng kambing.
Keluarga saya selalu menyebut nasi pada foto di atas sebagai sego campur (sego adalah nasi dalam bahasa jawa). Saya sendiri bingung kenapa makanan ini disebut dengan nasi campur, padahal cuma ada satu jenis lauk di atasnya.
Saat hari pasaran Pahing, Bapak kadang mengajak saya ke pasar Sunggingan untuk makan nasi campur ini. Saya sih tak kuasa menolak kalau diajak makan, Hehehehe… Langsung dah saya iyakan saja, hohohoho…
Baca juga: Sate Kambing Pak Lulut Boyolali, Bumbunya Terasa!
Warung Nasi Campur
Warung yang jualan nasi campur ini juga menyediakan menu sate kambing, tongseng kambing, dan gulai kambing. Lokasi warung ini ada di lantai dua pasar Sunggingan dan hanya sebuah los pasar seperti foto di atas.
Meski begitu sederhana, warung tersebut selalu laris dan kadang sampai tidak dapat tempat duduk. Secara umum memang rasa makanannya enak, satenya, tongsengnya, dan paling enak ya nasi campur itu, hehehehe… Setelah sampai di lokasi, langsung deh Bapak saya memesan dua porsi nasi campur…
Apa bedanya nasi campur ini dengan nasi tongseng? Berbeda, nasi campur ini bukan nasi dicampur tongseng. Pada dasarnya memang bumbu yang digunakan oleh nasi campur ini memang sama dengan tongseng, tetapi kuahnya lebih kental dan rasanya lebih mantap.
Saya melihat cara memasak daging kambing yang digunakan pada nasi campur ini agak berbeda denga tongseng. Setelah matang, biasanya yang jualan langsung mengambil sepiring berisi nasi dan masakan tadi langsung dituang di atasnya. Selain kuahnya lebih kental, warnanya juga lebih gelap dan kecapnya lebih terasa. Meski demikian, rasa kecapnya yang dominan tidak menutupi rasa bumbu masakan itu sendiri.
Baca juga: Sate Kambing Pak Jamal Boyolali, Muanteb!
Rasa Nasi Campur
Bagaimana rasanya nasi campur kambing ini? Wohooo jangan ditanya, sangat lezattt… Selain daging, pada nasi campur ini juga terdapat lemak atau orang jawa menyebutnya dengan sebutan gajih, serta juga terdapat daging dari pipi kambing, hehehe…
Pokoknya nggak cuma daging saja yang ada di dalamnya. Rasanya seperti tongseng, tetapi rasa kecap dan bumbunya lebih kuat karena kuahnya juga lebih sedikit dan kental. Untuk menambah kelezatan, biasanya saya tabur dengan merica, potongan kubis, dan potongan bawang merah di atasnya kemudian saya campur deh biar merata.
Tak lupa, kerupuk dan cabe rawit siap menambah kenikmatan makan siang nasi campur yang luatr biasa itu, hehehe… Karena saya kalau ke sini pasti ditraktir Bapak, jadi nggak tau deh berapa harga seporsinya, hehehehe… Sampai di sini dulu posting kali ini, semoga bermanfaat.
Anda mungkin suka: Review Kamera Xiaomi Redmi 1S, Berkekuatan 8 Megapiksel
15 komentar
Enak ya lauk kambingnya. Masak kecap ? Wah... pertama kali saya lihat daging kambing dimasa kecap kerana di Malaysia rata-ratanya daging kambing dimasak kari, sup dan kurma. Saya antara yang gemar makan daging kambing terutama berempah kari. Foto nasi campur di atas amat menggugah perut yang sedang lapar ini.
Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
Iya mbak, itu dimasak kecap.. disini banyak dimasak kecap mbak, kalo kari kambing malah jarang :) Betul banget mbak, rasanya memang menggoda, hehehe :D
Salam blogger
Mengiurkan, yang kenyang jadi laperrrr...