Tirakatan 17-an dalam rangka memeringati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 69 di kampung saya telah dilaksanakan malam minggu kemarin. Sudah menjadi tradisi di kampung kami untuk menggelar acara tirakatan ini sebagai wujud syukur atas nikmat kemerdekaan Indonesia dan juga doa pada para pahlawan yang telah gugur di medan perang dalam rangka berjuang merebut kemerdekaan.
Selain itu, acara tirakatan ini juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat mempererat rasa persaudaraan atau persatuan dan kesatuan, Acara ini juga hadir dengan hiburan dan lomba-lomba, sehingga begitu meriah :).
Pelaksanaan Acara Tirakatan
Setelah Isya’ atau kurang lebih pukul 19.45 WIB, saya dan bapak segera berangkat menuju Mushola kecil yang menjadi tempat diadakannya acara tirakatan 17-an dalam rangka memeringati hari kemerdekaan Indonesia ke 69.
Ibu saya malah lebih dulu berangkat ke lokasi karena membantu ibu-ibu yang lain untuk menyiapkan makanan. Acara ini dilangsungkan di teras dan halaman mushola dengan penerangan yang sederhana. Setlah warga berukumpul, acara dibuka dengan doa dan dzikir tahlil untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur di medan perang.
Setelah dzikir tahlil ini selesai, kemudian muncul makanan berupa tumpeng, ingkung, jajan pasar, dan sebagainya yang merupakan lambang sedekah dan wujud syukur atas nikmat kemerdekaan yang dirasakan hingga saat ini.
Ingkung? Tumpeng? Bid’ah!? Hayah… Ini budaya gan, lagian tumpeng dan ingkung juga dimakan bersama-sama oleh warga kok, hehehehe…
Baca juga: Tradisi Kupatan…
Para pemuda dan pemudi malam itu juga semangat laden atau menyiapkan dan mengantarkan makananserta minuman kepada warga yang hadir di acara tirakatan 17-an tersebut. Setelah acara doa dan tumpeng selesai, dilanjutkan dengan konsumsi berikutnya yakani bakso, mayan mantap untuk menghangatkan badan, hehehehe… Maklum, Boyolali ini dekat dengan gunung, jadi hawanya lumayan dingin, hehehehe…
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba yang diikuti oleh anak-anak yang dielar sebelumnya, seperti lomba makan karung kerupuk, lomba memecah air, lomba masukin koruptor pensil dalam botol, dan sebagainya. Semakin malam, acara semakin meriah karena dilanjutkan dengan lomba joget anak-anak dan pemuda-pemudi, serta lomba karaoke bagi semua warga yang berminat…
Baca juga: Makan di Tempat Seperti ini Memang Nikmat…
Foto di atas adalah aksi para pemuda kampung kami di lomba joget malam itu yang disaksikan oleh semua warga yang hadir… Beberapa pemuda beraksi dengan gaya joget yang aneh, sehingga memancing tawa warga yang menontonnya.
Sayangnya, sebelum acara selesai saya harus pulang untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum saya kerjakan. Dibalik tawa kegembiraan warga yang hadir di acara tirakatan ini ada harapan yang tinggi agar tanah airnya menjadi lebih baik, lebih makmur, dan lebih kuat.
Bertepatan dengan pergantian kekuasaan, kami dan juga seluruh warga Indonesia berharap agar negara ini kelak semakin maju dan makmur. Sampai di sini dulu posting kali ini, semoga bermanfaat :). Merdeka!!!!
Anda mungkin suka: Mengatasi Windows 8.1 Tidak Mau Shutdown di Laptop
8 komentar