Dam Kali Woro: Berapa Jumlah Truk di Foto ini?
Ditya Pandu
... menit baca
Dengarkan
Dam Kali Woro adalah salah satu lokasi penambangan pasir yang berasal dari material letusan Gunung Merapi 2010 lalu. Posting kalo ini flashback dulu ke Desember 2010 ketika saya mengunjungi Dam Kali Woro, Klaten. Saat ini Gunung Merapi telah menyelesaikan erupsinya pada bulan November dan materialnya pun terbawa turun oleh air hujan yang sering disebut dengan istilah ‘lahar dingin’ . Saya bersama keluarga mengunjungi Dam Kali Woro ini dan melihat puluhan truk berada di aliran Kali Woro dan ratusan orang terlihat sedang menambang pasir. Pasir tersebut kemudian diangkut oleh truk menuju penadah. Pertama kali saya melihat Dam Kali Woro ini, waw banyak banget truknya? Bisa dibayangkan jika saat sedang asyik menambang pasir, tiba-tiba banjir lahar dingin datang menyerang… . Saat itu, cuaca cerah, jadi bisa dipastikan tidak akan ada banjir, hehehe….
Dam atau sabo yang dibangun di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Merapi ini memang berguna untuk menahan sementara material lahar dingin yang terbawa air hujan di lereng gunung. Setiap sungai atau kali dibangun beberapa dam. Pada posting sebelumnya, saya pernah membahas tentang dam Kali Apu yang berlokasi di Boyolali. Keren mana? Pemandangannya sih keren dam kali Apu di Boyolali, menurut saya .
Setelah puas melihat puluhan truk dan ratusan orang sedang menambang pasir di Dam kali Woro, kami melanjutkan perjalanan ke arah barat dan berhenti di sebuah lokasi yang menyajikan pemandangan yang indah. Di tempat tersebut terlihat tebing-tebing tinggi yang berada di sebelah kanan dan kiri sungai atau Kali Woro ini. Kabar terakhir yang saya baca, tebing-tebing ini sebagian rusak karena aktivitas penambangan pasir liar . Sayang sekali, tebing tinggi yang indah ini sebagian hancur karena aktivitas penambangan pasir menggunakan backhoe… Semoga penambang liar ini diangkut lahar dingin hingga ke surga .
Tak jauh dari tebing Kalo Woro terdapat jalan sempit yang sudah rusak. Saya nggak tau jalan tersebut menuju ke mana, tetapi di samping kanan dan kiri jalan tersebut banyak ditumbuhi pepohonan yang menambah suasana menjadi sejuk dan asri. Tak hanya itu, puncak Gunung Merapi yang hancur sebagian karena letusan 2010 juga terlihat cukup jelas dari sini . Arah letusannya memang ke selatan, sehingga rekahan puncak Merapi juga mengarah ke selatan. Jika kita melihat Gunung Merapi dari Boyolali (arah timur), rekahan puncak akibat letusan 2010 ini tak terlihat.
Yah seperti biasa, emounya blog Kisah Foto selalu narsis di akhir postingan, hehehehe… Pinggir tebing tempat saya berdiri ini agak landai, sehingga saya berani nampang di situ, hahahaha… berbeda dengan tebing yang ada di seberang yang begitu curam… Kalau curam begitu kan kalo jatuh sudah pasti mati, hehehe .
Terakhir, kami melewati Desa Balerante Klaten yang hancur karena dilewati oleh awan panas Merapi. Perhatikan foto di atas, banyak pohon-pohon yang ambruk dan terlihat kering karena telah terbakar oleh ganasnya awan panas Merapi. Daerah tersebut sebelumnya adalah kebun dan rumah-rumah warga yang telah rata. Saat ini, wilayah tersebut sudah dibangun dan rumah-rumah penduduk kabarnya pindah ke daerah yang lebih rendah untuk mengurangi risiko awan panas ketika Merapi erupsi kembali. Sampai di sini dulu posting kali ini .
10 komentar
itu penambangan pasirnya pasti sdh dapat ijin ya dari pemerintah?