HP atau ponsel Siemens, mungkin merek satu ini terdengar asing bagi ABG jaman sekarang . Yah, Siemens adalah brand atau merk ponsel asal Jerman yang terkenal bandel dan kuat. Ponsel merek Siemens ini memiliki tempat tersendiri di hati saya… ciee… hahahaha… Ponsel pertama saya adalah Siemens C55 yang berukuran imut dengan desain khas Siemens.
Bagi pembaca blog Kisah Foto yang pernah menggunakan HP Siemens pasti tahu bagaimana desain khas Siemens kayak gimana, hehehe… Di pasar ponsel, Siemens ini pernah berjaya dan menduduki posisi kedua setelah Nokia sebagai produsen ponsel terbesar di dunia di era Siemens seri 35/45. India dan China menjadi salah satu basis pasar ponsel keren ini.
Bagaimana dengan Indonesia? Pengguna atau penggemar ponsel Siemens di Indonesia cukup banyak dan terkenal fanatik, termasuk saya . Sayangnya, Siemens sudah bangkrut… Sebelum bangkrut, divisi mobile phone Siemens diakuisisi oleh Benq dan hadirlah merek BenQ Siemens. Sayangnya, merek baru tersebut rasa Siemens-nya kurang kental. Tak lama kemudian bangkrut.
Pertama kali saya punya ponsel adalah saat saya masih kelas 1 SMA, yah sekitar tahun 2005 lah… dan ponsel pertama saya adalah Siemens C55. Entah kenapa, saya saat itu sama sekali gak melirik HP merk lain, seperti Nokia, Sony Ericsson atau Motorola.
Siemens C55 termasuk lumayan di kelasnya, saya beli waktu itu harganya 600 ribu, lebih mantapnya lagi ponsel tersebut saya tebus dengan uang hasil nabung sejak SMP, hehehehe… Melalui ponsel Siemens C55 ini, saya jadi kenal internet. Jangan salah, meski Siemens C55 ini jadul, sudah bisa internetan dan saya malah udah bikin wapsite yang beralamat di neovesaiha.peperonity.com.
Padahal saat itu masih banyak orang yang belum kenal dengan internet melalui ponsel. Setelah Siemens C55 pensiun, saya mendapat penggantinya dari bapak, yakni Siemens A65. Bapak saya juga Siemens mania, beliau waktu itu pake Siemens C65.
Saya menggunakan ponsel Siemens A65 ini tak begitu lama karena performanya kurang memuaskan. Akhirnya saya beralih ke Siemens M55 yang saat itu dijuluki “Scorpion King” karena memiliki dua led warna merah yang berada di sisi kanan dan kiri ponsel.
Secara umum, saya cukup puas dengan Siemens M55 ini. Sayangnya, ponsel Siemens M55 tersebut akhirnya hilang dicuri orang. Konyolnya, ilangnya Siemens M55 ini terjadi di rumah . Ya sudah, saya nabung lagi dan membeli penggantinya… ya Siemens lagi pokoknya, hehehe.. yakni Siemens C75.
Saat saya menggunakan ponsel Siemens C75 ini, bisa di bilang kami adalah keluarga Siemens karena bapak saya saat itu menggunakan ponsel Siemens C75 warna silver dan kakak menggunakan ponsel Siemens ME75. Sayangnya, Siemens C75 saya yang berwarna hitam hilang saat kuliah… Rasanya nyeseg banget kehilangan sebuah ponsel Siemens yang menjadi kesayangan dan rasanya lebih nyeseg daripada diputusin cewek .
Saya kahirnya berburu HP bekas agar saya dapat tetap jualan (saat itu saya kuliah sambil jualan pulsa) dan mendapatkan ponsel Siemens C55, lumayan buat nostalgia masa SMA, hehehe… Sayangnya, ponsel Siemens C55 bekas tersebut juga tak bertahan lama karena CPU-nya rusak, Akhirnya saya dibelikan bapak ponsel Siemens A70.
Tak hanya itu, kakak saya ternyata “berkhianat” dengan membeli ponsel Sony Ericsson dan menghibahkan Siemens ME75 untuk saya. Sampai sekarang, baik Siemens A70 maupun Siemens ME75 masih berfungsi normal, tetapi sudah saya pensiunkan. Saya sendiri sekarang beralih menggunakan Samsung Citrus dan Sony Xperia Ray.
Jika saat ini Siemens masih ada, saya pasti gak akan pake dua merek di atas .
Anda mungkin suka:Menikmati Kesegaran Spesial Soto Boyolali (SSB) Hj. Hesti Widodo di Denpasar, Bali
15 komentar
sampai sekarang saya masih pakai nokia tuh :D alias belum pindah ke lain hati hehehe :D
walaupun sekarang punya hp simpanan :P
btw, mau minta tolong nih bro, kl nggak keberatan, jika kamu komen di tempatnya mbak Ririn, bisa nggak ditanyakan knp di kolom komentarnya nggak ada pilihan Name/URL, soalnya aku kl nggak ad apilihan itu nggak bisa kirim komentar ke mbak Ririn deh sedang dia sering komen di blogku nih, makasih sebelumnya ya
oke nanti tak sampaikan ke mbak ririn :D