Dam Sungai Gendol Setelah Dihajar Awan Panas Merapi…
Ditya Pandu
... menit baca
Dengarkan
Posting kali ini masih nostalgia bencana letusan dahsyat gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Letusan paling dahsyat terjadi pada 5 November 2010 dini hari dan gunung Merapi menyemburkan awan panas sejauh lebih dari 15km mengikuti alur sungai Gendol dan sungai lainnya. Desember 2010 atau tepatnya sebulan setelah letusan dahsyat tersebut, saya bersama keluarga mengunjungi dam sungai Gendol yang terletak di dusun Gadingan, Argomulyo, Sleman. Lokasi Argomulyo ini kurang lebih 15km dari puncak Merapi dan terkena semburan awan panas. Awan panas dan material letusan Merapi yang sampai ke daerah ini juga memakan korban jiwa hingga puluhan. Bayangkan, 15km dari gunung Merapi masih kena awan panas dan jatuh korban jiwa hingga puluhan! Mengerikan Foto di atas adalah dam sungai Gendol yang nyaris terkubur material letusan dan juga terlihat banyak pohon-pohon yang hangus karena awan panas, serta gunung Merapi terlihat dari kejauhan.
Dam sungai Gendol yang ada di dusun Gadingan, Argomulyo ini nyaris terkubur oleh material letusan Merapi yang luar biasa banyak. Seberapa banyaknya? Bayangkan saja daerah aliran sungai Gendol dulunya adalah jurang yang cukup dalam, kini terisi material berupa pasir dan batu yang turut mengubur rumah-rumah penduduk di sekitarnya! Semua itu terjadi dalam semalam letusan Merapi 2010, jika Tuhan berkehendak memang segalanya mungkin.
Sebelum dibersihkan oleh relawan dan warga, daerah dusun Gadingan, Argomulyo ini terkubur material letusan Merapi. Beberapa rumah warga yang berada di sepanjang alur sungai Gendol rusak, bahkan ada yang lenyap tak berbekas.
Ada beberapa rumah warga yang masih berdiri, tetapi rusak berat dan sebagian tertimbun oleh pasir, sehingga banyak yang ditinggalkan pemiliknya. Sementara jurang sungai kali Gendol yang dulu cukup dalam telah berubah menjadi hamparan pasir dan batu.
Foto di atas bukan mata air atau pemandian air panas lho ya , tetapi air yang keluar dari celah-celah dam sungai Gendol yang tertimbun material letusan Merapi. Air yang keluar lumayan panas, cukup untuk membuat kulit kita melepuh. Bapak saya mengira air itu cuma hangat-hangat saja, akhirnya kaget setelah mencoba mencuci tangan di air tersebut. Ini menunjukkan betapa panasnya material letusan Merapi, meski sudah sebulan setelah letusan masih mak nyoooozzz…
Dam sungai Gendol tang berada di dusun Gadingan, Argomulyo ini memang ramai pengunjung saat itu. banyak pengunjung yang narsis, termasuk adek saya . Beberapa pengunjung lain daya yang membawa botol untuk menampung air panas yang keluar di dam tersebut.
Empunya blog Kisah Foto pun turut mejeng di dam kali Gendol yang mendadak berubah menjadi sumber air panas. Oiya, bau belerang masih tercium kuat di daerah tersebut.
Saya memutuskan naik ke atas Dam sungai Gendol dan mejeng dulu di sana . Lokasi tempat saya berdiri pada foto di atas ini dulunya adalah jurang sungai Gendol yang cukup dalam. Kini jurang sama rumah-rumah penduduk malah lebih tinggi jurangnya akibat tumpukan material letusan Merapi 2010. Juga masih banyak pohon-pohon gosong dan mati akibat tak kuat menahan awan panas Merapi yang lewat. Sementara di belakang terlihat gunung Merapi dari kejauhan. Saya kaget, bagaimana bisa awan panas sampai sini, lha wong gunungnya jauh di sono?
12 komentar
bisa buat bangun rumah ya mas pasir nya hehehe :D
tapi sptnya org org nggak takut utk hidup di sekitar merapi lagi ya ?
Yah mungkin karena di sana tanah leluhurnya mbak, sebagian gak mau pindah :)
ya bisa dimklumi jg ya bro, kayka mbah siapa tuh penjaga merapi mbah Marijan ?
untung saja rumah saya jauh dari merapi hehehe :D
emang rumahnya mana mbak? :D