Bengkel Manusia…?
Ditya Pandu
... menit baca
Dengarkan
Beberapa waktu lalu saat saya di Klaten dan makan di sebuah tempat, tak sangaja saya melihat sebuah rumah dengan spaduk bertuliskan “Bengkel Manusia”. What?! Bengkel Manusia? Ya, Anda tidak salah baca dan saya tidak salah ketik , sekali lagi Bengkel Manusia. Imajinasi saya lengsung melayang dan membandingkan dengan bengkel motor…
Bengkel Motor
Biasanya kalau kita servis rutin di bengkel motor, maka beberapa bagian bodi dilepas dan dibersihkan karburatornya. Setelah itu karburator disetel ulang dan di pasang kembali. Kemudian montir mengecek kesehatan mesin dan menanyakan keluhan pada pemilik motor. Setelah keluhan dari pengguna diketahi montir dan dicek ada beberapa onderdil yang rusak, maka diganti dengan yang baru .
Bengkel Manusia
Lha kalo bengkel motor seperti paragraf di atas, lalu bagaimana dengan bengkel manusia? Imajinasi saya, orang datang ke bengkel manusia dan dilepas beberapa komponennya. Kemudian dibersihkan beberapa onderdilnya . Montir manusia akan menanyakan apa saja yang dikeluhkan dan kemudian di cek onderdil yang dikeluhkan. Ternyata ada onderdil yang fungsinya sudah terganggu, apa bisa diganti?
Hahahahaha… lupakan tulisan saya yang di atas itu, ngacoooo…. Bengkel Manusia ini ternyata tempat pijat refleksi dan kebugaran. Jadi, bengkel manusia ini cuma bisa pijit-pijit saja, tak bisa mengganti onderdil yang rusak…wkwkwkwkwkw…
4 komentar