Source: Facebook |
Ya memang tak adil memukul rata semua pemulung sebagai pemulung tak professional aka pencuri berbasis pemulung. Secara umum, pemulung dibagi menjadi 2 golongan, pemulung professional dan pemulung gak professional aka maling berbasis pemulung. Lalu seperti apa mereka?
Menurut saya, pemulung professional adalah pemulung yang benar-benar pemulung. Pemulung model seperti ini biasanya akan minta ijin yang punya rumah jika ada barang atau benda yang masuk kriterianya. Kalo gak minta ijin, biasanya pemulung professional mengajukan penawaran untuk membeli barang bekas dari sang pemilik, sukur-sukur dikasih gratis. Sayangnya, seiring makin tidak makmurnya negeri ini, jumlah pemulung professional sudah jauh berkurang dan bisa disebut langka.
Golongan kedua adalah pemulung gak professional aka maling ngaku pemulung. Pemulung model seperti ini biasanya melakukan role-nya sebagai pemulung ketika tidak ada kesempatan atau tak ada barang yang dapat dicuri. Namun Pemulung model ini cepat bertransformasi (emang transformer?) menjadi maling dan mencuri barang ketika mendapat kesempatan.
Kehadiran pemulung golongan kedua inilah yang merusak citra pemulung. Seperti juga anggota DPR jika mayoritas gak berpihak pada rakyat ya citranya buruk dimata rakyat. Bedanya, pemulung tak pernah melakukan apa yang disebut sebagai "Politik Pencitraan" layaknya pejabat.... halah posting apaan ini? Ngaco... hahaha...
Posting Komentar